ENGINE IPS

Jumat, 23 Juli 2010

Materi IPS Sejarah Kelas XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SALAM

Kolonialisme dan Imperialisme



A. Persamaan dan Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme

Persamaan dari kolonialisme dan imperialisme adalah

keduanya merupakan penjajahan atau penguasaan terhadap suatu daerah atau suatu bangsa oleh bangsa lainnya.



Perbedaan dari kolonialisme dan imperialisme dilihat dari :

a. Asal Kata/ etimologi

· Kolonialisme berasal dari kata colonia dalam bahasa latin yang artinya tanah permukiman/ jajahan.

· Imperialisme berasal dari kata imperare yang artinya memerintah. Atau dari kata imperium yang artinya kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luar.

b. Pengertian secara terminologi

§ Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal.

§ Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya.

c. Tujuan Penguasaan Wilayah

oKolonialisme tujuannya untuk menguras sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kekayaan negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut.

oImperialisme, melakukan penjajahan dengan cara membentuk pemerintahan jajahan dan dengan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan di daerah jajahan.



B. Imperialisme

Berdasarkan waktu munculnya imperialisme dibagi menjadi 2 yaitu: imperialisme kuno, dan imperialisme modern. Adapun perbedaan dari Imperialisme kuno dan imperialisme modern adalah sebagai berikut:

a. Terjadinya

· Imperialisme Kuno terjadi sebelum revolusi industri

· Imperialisme Modern terjadi setelah revolusi industri

b. Segi Kepentingan

· Imperialisme Kuno, adanya dorongan untuk kepentingan mencari tanah jajahan karena keinginan mencapai kejayaan (glory),memiliki kekayaan (gold), menyebarkan agama (gospel).

· Imperialisme Modern, adanya dorongan kepentingan ekonomi, keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya dan untuk memenuhi kebutuhan industri dimana negara jajahan sebagai sumber penghasil bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industri.

c. Contoh negara yang menganut

· Imperialisme Kuno : Portugis, Spanyol, Romawi

· Imperialisme Modern : Inggris, Perancis, belanda, Jerman, dan Italia.





Akibat adanya imperialisme :

v Berkembang penanaman modal di daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta

v Perdagangan dunia semakin meluas

v Negara jajahan semakin miskin

v Rakyat jajahan serta kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban tanpa memiliki hak

v Kebudayaan penduduk asli digeser dan dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Eropa.



Kolonialisme Barat di Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa-peristiwa di Eropa pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-13. Dan perubahan-perubahan di Eropa membawa pengaruh terhadap dunia timur. Perubahan tersebut diantaranya adalah adanya reformasi Gereja (abad 16-17), Gerakan Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789), Revolusi Industri(1780).





MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA



TUJUAN KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
1. Menguasai perdagangan rempah-rempah dari sumbernya
2. Kolonialisme dengan cara :
- menguasai wilayah strategis untuk perdagangan dan basis militer
- menguras sumber daya alam
- turut campur dalam urusan politis suatu wilayah

A. MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA PORTUGIS DI INDONESIA

MASUKNYA :

Alfonso de Albuquerque, menyerang Malaka dan berhasil menguasainya pada tahun 1511, dimana Malaka saat itu diperkirakan memiliki banyak kekayaan berupa rempah-rempah.

Di bawah pimpinan Francisco Serro sampai di Maluku pada tahun 1512 tepatnya di ternate setelah sebelumnya singgah terlebih dahulu di Gresik dan Banda.

Portugis mampu menguasai Maluku dikarenakan jasanya membantu Ternate mengalahkan Tidore.

PERKEMBANGANNYA ;

Untuk membantu Ternate tersebut Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng pertahanan (1522) yang awalnya digunkan untuk menahan serangan Tidore tetapi selanjutnya dikuasai oleh Portugis.

Selain itu Portugis berhasil mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku (Ternate) sebagai upah usahanya mengalahkan Tidore. Karena monopoli tersebut maka perdagangan rempah-rempah di Ternate hanya boleh dilakukan oleh Portugis.

Setelah mengetahui betapa merugikannya monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis tersebut maka Ternate mulai menolak kedatangan Portugis yang selanjutnya.

Puncak penolakannya yaitu dengan terbunuhnya raja Hairun (Raja Ternate) oleh Portugis yang menyebabkan Portugis diusir dari Maluku pada 1575.

Selain itu Portugis selama di Maluku berusaha menyebarkan agama Kristen sementara itu penduduk Ternate saat itu beragama Islam. Perilaku Portugis selama berada di Maluku pun dinilai tidak sopan.

Portugis akhirnya berusaha mencari daerah lain yaitu di Sumatera dan di Jawa meskipun di Sumatera dia berusaha menguasai cengkeh dan lada tetapi kurang berhasil sebab Aceh sangat kuat dalam perdaganagn lada.

Portugis di Indonesia dari tahun 1511 sampai 1641.



B. MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA BELANDA MASA VOC DI INDONESIA

MASUKNYA :

Cornelis de Houtman memimpin pelayaran dari Belanda tahun 1595 dan tiba di Banten Juni 1596. Dari Banten pelayaran dilanjutkan ke Maluku dan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya disana.

BERKEMBANGNYA VOC:

VOC dibentuk pada 20 Maret 1602 karena adanya persaingan dagang antara sesama kongsi dagang Belanda. Tujuan dibentuk VOC untuk mengatasi persaingan antara para pedagang Belanda. Hal ini disebabakan harga rempah-rempah di Eropa semakin tidak terkendali. VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) merupakan Perserikatan Maskapai Hindia Timur.

VOC mempunyai hak-hak istimewa yang diberikan oleh Parlemen Belanda disebut hak Oktrooi.
hak-hak octroi
-hak untuk memiliki tentara sendiri

-hak untuk mencetak mata uang

-hak untuk mengadakan perjanjian dengan raja2 indonesia

-hak untuk memonopoli rempah2

-hak untuk memerintah daerah yang diduduki

Disamping hak istimewa, VOC juga mempunyai kewajiban khusus terhadap pemerintah Belanda.

VOC wajib melaporkan hasil keuntungan dagangnya kepada Parlemen Belanda.

VOC juga wajib membantu pemerintah Belanda dalam menghadapi berbagai perangan.

Heeren XVII mengangkat Gubernur Jenderal VOC, dengan tugasnya menangani urusan-urusan VOC di Hindia Belanda. Dibentuk pula Dewan Hindia untuk memberi nasihat dan mengawasi tindakan Gubernur Jenderal.

Pusat kegiatan perdagangan VOC ada di Ambon.

Jan Pieterzoon Coen membantu Pangeran Jayakarta dalam serangan terhadap Kerajaan Banten dan kerajan Banten berhasil dikalahkan. Jan Pieterzoon Coen kemudian membangun kembali kota Jayakarta dan memberinya nama Batavia. Batavia dijadikan sebagai pusat perdagangan dan kekuasaan Belanda di Indonesia. Sejak saat itu Batavia resmi menjadi markas besar VOC di Indonesia.

Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran disebabkan :

1. Gencarnya persainagn dari bangsa Perancis dan Inggris.

2. Korupsi dan pencurian yang dilakukan para pegawai VOC.

3. Maraknya perdagangan gelap di jalur monopoli VOC.

4. Besarnya aggaran belanja VOC tidak sebanding dengan pemasukkannya.

Akhirnya VOC dibubarkan pada tahun 31 Desember 1799 dengan segala tanggungjawab VOC diambil alih oleh kerajaan Belanda dengan tujuan agar wilayah Indonesia tetap dalam pengendalian Belanda.



C. MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA BELANDA MASA DAENDELS DI INDONESIA

MASUKNYA :

Cornelis de Houtman memimpin pelayaran dari Belanda tahun 1595 dan tiba di Banten Juni 1596. Dari Banten pelayaran dilanjutkan ke Maluku dan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya disana.

PERKEMBANGAN MASA DAENDELS:

Setelah VOC bubar dan diambil alih oleh Belanda, maka Raja Louis Napoleon Bonaparte menunjuk Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia.

Herman Willem Daendels berkuasa dari tahun 1808 sampai 1811. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Daendels:

1. Bidang Pertahanaan, ia bertugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris yang saat itu sedang berperang melawan Perancis.

2. Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang Indonesia.

3. Membangun benteng-benteng militer, pabrik senjata, dan rumah sakit militer.

4. Membangun jalan utama yang yang menghubungkan kota-kota sepanjang pantai utara Jawa. Jalan tersebut membentang dari Anyer di Jawa Barat hingga Panarukan di Jawa Timur.

5. Pembangunan Pelabuhan di Banten, Merak, dan Surabaya, serta membuat perahu-perahu untuk keperluan pemerintahannya.

6. Daendels berusaha untuk menanamkan kekuasaannya di kerajaan-kerajaan lokal di Indonesia, dan berusaha untuk mengubah tata cara lama dalam tradisi kerajaan-kerajaan Indonesia.

7. Menjual tanah rakyat kepada pengusaha swasta asing dari Belanda, Arab, dan Cina.

Pelaksanaan kebijakan tersebut dilakukan dengan sistem kerja paksa yang disebut Kerja Rodi. Rakyat harus bekerja keras membangun saran umum tersebut tanpa mendapat upah. Ribuan rakyat meninggal saat mengerjakan pembuatan jalan raya tersebut.

Tindakan Daendels tersebut menimbulkan konflik dengan para penguasa lokal Indonesia. Tindakan otoriter Daendels tersebut membuat Raja Louis Napoleon Bonaparte memanggil kembali Daendels ke Belanda dan diganti oleh GubernurJenderal Jansens.



D. MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA BELANDA MASA HINDIA BELANDA DI INDONESIA

MASUKNYA :

Cornelis de Houtman memimpin pelayaran dari Belanda tahun 1595 dan tiba di Banten Juni 1596. Dari Banten pelayaran dilanjutkan ke Maluku dan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya disana.

PERKEMBANGAN MASA DAENDELS:

Belanda menguasai kembali Indonesia setelah berhasil mengalahkan Inggris dengan adanya Konvensi London tahun 1814. Pemerintahan kolonial Belanda dipegang oleh:

a. Komisaris Jendral (1816-1819) yang terdiri Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.

b. Van der Capellen (1819-1826)

Dalam masa pemerintahannya dia berusaha mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal tersebut bertujuan untuk membayar hutang Belanda yang cukup besar selama perang.

Kebijakannya : menyewakan tanah kepada pengusaha-pengusaha Eropa.

c. Du Bus De Gisignnes (1826-1830)

d. Van den Bosh (1830-1870)

Mengambil kebijakan Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Sistem dimana setiap petani di Jawa wajib menanam tanaman perdagangan ekspor yang laku dipasaran Eropa/dunia. Oleh karena itu, rakyat dikenakan pajak in natura.

Ketentuan pokok sistem tanam paksa:

1. Persetujuan menyerahkan sebagian tanah yaitu seperlima dari tanah pertanian milik penduduk.

2. Waktu untuk bekerja tanam paksa tidak melebihi ewaktu untuk pekerjaan menanam padi.

3. Bebas pajak tanah

4. Kelebihan atau keuntungan diarahkan atau diberikan kepada rakyat

5. Jika terjadi kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah.

6. Kerja paksa dilakukan dibawah pengawasan kepala desa

7. Bagi rakyat yang tidak punya tanah, wajib bekerja 66 hari.

Pada pelaksanaannya ternyata tidak seindah ketentuan tersebut, pada pelaksanaannya selalu sangat membebankan rakyat. Tetapi rakyat Jawa terlalu patuh terhadap kebijakan tersebut sehingga tidak ada perlawanan dari rakyat.

Jenis tanam paksa : Gula, Nila (indigo), teh, tembakau, kayu manis, kapas, kopi.

Tanaman Musiman: Gula, Nila, Tembakau.

Tanaman Tahuanan : Lada, Kopi, Karet, Teh, Kelapa Sawit.

Rakyat Indonesia wajib menanam tanaman-tanaman tersebut dimana selanjutnya hasilnya diserahkan pada Belanda. Pemerintah Belanda mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari sistem tanam paksa tersebut sehingga hutang-hutang Belanda dapat dilunasi bahkan semua masalah keungan Belanda dapat diatasi.

Tanam Paksa dihapuskan karena :

a. Beban rakyat yang semakin besar sebab rakyat selain dibebankan kewajiban menanam tanaman ekspor, rakyat masih harus bekerja rodi untuk pemerintah membangun sarana-prasarana umum, selain itu rakyat juga dibebankan kewajiban membayar pajak.

b. Timbulnya bahaya kelaparan, disebabakan karena daya tahan rakyat dalam menghadapi bencana terlalu kecil sehingga ketika musim kemarau tiba mereka tidak mampu mengatasinya. Bencana kelaparan tersebut menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di Pulau Jawa. Contoh

Di demak penduduknya berkurang dari 336.000 jiwa menjadi 120.000 jiwa.

Di Grobogan, penduduknya berkurang dari 89.500 jiwa menjadi 9.000 jiwa.

c. Bencana tersebut sebagai titik balik atau merupakan batas kemampuan eksploitasi para petani di Jawa dengan diterapkannya sistem tanam paksa.

d. Keadaan sebenarnya di Jawa tersebut diketahui oleh orang-orang Belanda di negara Belanda sehingga mereka melakukan penentangan seperti Vitalis, Baron van Hoevell, Multatuli (Douwes Dekker), Frans van de Pute.

Usaha penghapusan tanam paksa sudah dilakukan sejak tahun 1860 dengan penghapusan tanaman lada sampai 1870 secara resmi tanam paksa dihapuskan di Indonesia namun tanam paksa kopi baru dapat dihapuskan setelah 1917 dan tanam paksa benar-benar terhapus di Indonesia pada 1920.



E. MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA INGGRIS DI INDONESIA

MASUKNYA:

Sir James Lancaster merupakan orang pertama yang memimpin armada pelayaran Inggris dan tiba di Aceh pada 1602 dan langsung melanjutkan pelayaran ke Banten.

Selanjutnya Sir Henry Middleton pada tahun1604 berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Di Maluku, Inggris mendapat persaingan dari Portugis dalam usaha mendapatkan rempah-rempah. Inggris akhirnya melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Barat, Makasar, Jayakarta, Jepara, aceh, Pariaman, dan Jambi.

BERKEMBANGNYA:

Raffles berkuasa dari tahun 1811-1814 setelah pada tahun 1811, Inggris menyerang wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda di Jawa. Hal ini berhasil membuat Belanda menyerah tanpa syarat dan memberikan wilayah kekuasaan kepada pemerintah Inggris.

Kekuasaan Inggris di Indonesia diwakili oleh Maskapai Hindia Timur (The East India Company) disingkat EIC yang berpusat di Calcutta, India. EIC mendapat hak Oktrooi dari Ratu Elizabeth I. Saat Gubernur Jenderal Lord Minto menjadi pemimpin EIC, dia mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda.

Selama Raffles berkuasa ia menerapkan berbagai kebijakan diantaranya:

1. Membagi wilayah Pulau Jawa menjadi 16 daerah Karisedenan. Tujuannya untuk mempermudah pengaturan dan pengawasan terhadap Pulau Jawa.
2. Membentuk sistem pemerintahan dan pengadilan dengan merujuk kepada sistem di Inggris.
3. Mengeruk keuntungan sebesar-besarnya bagi kemakmuran Inggris dengan menerapkan sistem pemiliki atas tanah dan memberlakukan sewa tanah (Stelsel Tanah)

Karena tindakan-tindakan Raffles selama berkuasa kurang memperhatikan kekuasaan pemerintah lokal maka dia mendapat pertentangan dari para penguasa lokal di Indonesia.

Selama di Indonesia berhasil menulis buku yang berjudul History of Java berisi sejarah budaya indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama bunga bangkai di Bengkulu “Rafflesia Arnoldi”

Kekuasaan Raffles berakhir pada 1814 setelah terjadi Konvensi London antara Inggris dan Belanda. Isinya “Inggris harus mengembalikan semua wilayah jajahan Belanda yang telah dikuasainya.

Inggris menyerahkan kekuasaan pada Belanda tahun 1816.

DAMPAK KOLONIALISME

bisa liat di link :
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengaruh-kolonialisme-dan-imperialisme.html
http://handoyo74.wordpress.com/2007/11/16/kolonialisme-di-indonesia/

1 komentar:

Anonim mengatakan...

isnain,riyatno,m.ryadi,a.riyadi,adi.s,sidiq,hendro,nurrochmad


1.-sumber daya alam
-sumber daya manusia
-sumber daya modal
-tenaga kerja
2.what
when
where
who
why
how